Sunday, December 27, 2009

Pentingnya Sistem Pendingin dan Cairan Pendingin Mesin

Pentingnya Sistem Pendingin dan Cairan Pendingin Mesin


NAGA MOTOR – Sistem pendingin dan media pendinginnya, adalah bagian penting dari sebuah mesin. Jika sistem pendingin tidak bekerja dengan baik, mesin tinggal menunggu waktu masuk “kamar operasi” dan turun mesin. Pasalnya, suhu mesin yang terlalu tinggi menyebabkan komponen cepat aus. Bahkan kepala silinder bengkok atau awam menyebutnya melenting.
Suhu mesin yang tinggi, juga menyebabkan umur pakai oli menjadi lebih pendek. Penyebabnya oksidasi. Senyawa kimia oli tercerah-berai dan tidak bisa lagi bekerja dengan baik.
Karena itulah, agar umur pakai oli lebih lama dan bisa tetap awet, sistem pendingin harus dijaga bisa bekerja dengan baik atau normal.
Pola Lama
Tampaknya masih ada sebagian dari pemilik mobil yang rajin memeriksa cairan pendingin setiap pagi melalui tutup radiator. Malah menambahkan air melalui tutup tersebut.
Padahal, pada mesin-mesin modern, cara tersebut tidak diperlukan lagi. Memeriksa cairan radiator dengan membuka tutupnya bisa saja mengakibatkan hal yang tidak diinginkan. Misalnya, lupa memasang tutup radiator kembali atau pemasangannya kurang kencang. Kalau sudah begini, sistem pendingin tidak bisa bekerja dengan baik. Akibatnya, mesin overheating.
Juga perlu diketahui, posisi tutup radiator pada mesin tertentu saja bisa saja lebih rendah dari kepala silinder mesin. Kalau tutup radiatornya dibuka, menyebabkan cairan tumpah dan masuk angin palsu ke sistem pendingin.
Untuk itu, pada mesin-mesin sekarang, pemeriksa ancairan pendingin cukup melalui reservoir. Misalnya, air dalam tangki plastik tersebut berada antara batas “max” dan “min”. Tidak boleh lebih dan juga kurang.
Tangki cadangan coolant (reservoir)
Selama coolant ada di dalamnya sesuai dengan batas yang telah ditentukan dan tidak berubah warnanya (warna asli coolant), dipastikan sistem pendingin bekerja dengan normal. Kalau berada di bawah garis “min”, bisa ditambahkan.
Bila penambahan dalam jumlah banyak dan harus dilakukan setiap hari, berarti ada yang tidak beres pada sistem pendingin. Segera lakukan pemeriksaan.
Coolant Bukan Air
Dalam perjalanan perkembangan teknologi mesin, terjadi perubahaan penggunaan media pendingin. Pada awalnya hanya digunakan air sebagai pendingin. Lantas air dicampur dengan coolant. Waktu itu, pada daerah beriklim dingin, coolant untuk mencegah air membeku.
Kini, pada umumnya, yang digunakan adalah coolant yang sudah dicampur dengan air dari pabrik. Tinggal dimasukkan ke dalam radiator. Terjadinya perubahan media pendingin karena bahan dasar radiator juga berubah. Dulu radiator dibuat dari tembaga, kini aluminium.
Coolant, bukan sekadar mencegah pendingin membeku di daerah bersuhu dingin. Bahan coolant, dicampurkan ke dalam air untuk menaikkan titik didih pendingin. Tugas lain unsur kimia lain coolant, melindungi radiator dari korosi dampak lainnya. Maklum, panas atau suhu tinggi akan mempengaruhi sifat kimia air.
Awas, Air Murni!
Air sebenarnya punya kemampuan melepas panas lebih baik dari coolant. Namun karena kandungan kimianya berbeda-beda, tentu saja kemampuan kerjanya tidak sama.
Air di daerah pegunungan kadar kapurnya lebih tinggi dibandingkan dataran rendah. Sementara daratan rendah, kadar lumutnya lebih tinggi. Begitu juga dengan air tadah hujan. Di lain, bila dekat dengan laut, kadar garamnya juga tinggi. Semua itu bisa meninggalkan endapan yang menyebabkan sistem pendingin tidak bekerja maksimal.
Di samping itu, air murni, menyebabkan logam korosi. Apalagi setelah suhu air mencapai titik didih. Terjadi kavitasi atau kehampaan sehingga sistem pendingin tidak bekerja dengan maksimal. Kondisi tersebutlah yang mengharuskan produsen mobil sistem pendingin menggunakan coolant dan tidak cukup hanya mengandalkan air.

No comments:

Post a Comment